Minggu, 25 September 2011

Mengoptimalkan Perkembangan Gerak/Motorik Bayi 7-9 Bulan

Dari milis ayahbunda / booklet bonus ayahbunda
 
Usia 7-9 bulan
Fay 9 bln
  • Di bulan ke-7 ini bayi mulai senang mengangkat dan menurunkan bokong serta punggungnya. Ketrampilan kakinya juga ditunjukkan olehnya, misalnya saat ia diberdirikan di pangkuan kita si kecil pasti akan meloncat-loncat gembira menggoyang-goyangkan kedua kakinya. Merangkak merupakan aktivitas menonjol yg banyak mendapat sorotan dari orang tua. 
  • Di usia ke-8 bulan bayi mulai merangkak dan mengesot sepanjang lantai. Kepandaiannya merangkak membuat si kecil senang “berjalan” kesana kemari. Selain itu otot punggung dan bahu si kecil sudah semakin terkontrol. Oleh karena itu ia kini bisa duduk sendiri tanpa bantuan dari kedua orangtuanya. Selain duduk tanpa dibantu anak usia 8 bulan juga mulai dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri. Dengan latihan berdiri ini si kecil sebetulnya melatih perkembangan otot kakinya. Ia jadi senang menggoyang-goyangkan tubuhnya ke depan dan ke belakang. Kekuatan otonya ini akan membantunya merangkak dengan cepat. Tahap selanjutnya, bayi akan berlatih berdiri dengan kedua tangannya bertumpu pada kursi, meja atau perabot rumah tangga lainnya yg dapat menahan berat badannya. Lihatlah ketika ia tengkurap atau merangkak, kedua tangannya akan berusaha memegang meja atau kursi kecil. Lalu sambil berpegangan, secara perlahan ia akan mengangkat tubuhnya untuk berdiri. Dari berdiri ia pun kini dapat duduk sendiri tanpa bantuan. Tahap selanjutnya adalah merambat. Jika ia sudha pandai berdiri sambil berpegangan, kedua tangan yg bertumpu akan bergeser ke samping, diikuti oleh kakinya. Tetapi di usia ke-8 bulan ini si kecil belum mampu untuk duduk kembali tanpa bantuan. Karena itu jangan membiarkan si kecil tanpa pengawasan. 
  • Di usia 9 bulan kepandaian si kecil dalam belajar berjalan sudah semakin pintar. Jika anda memegang kedua tangannya ia akan berlatih menapakkan serta melangkahkan kedua kakinya. Pada saat ini si kecil semakin giat melatih oto-otot kakinya sehingga dapat cepat berjalan. Seiring dengan latihan jalannya bayi juga semakin “aksi” memperlihatkan kepandaian merangkak yg sudah ditunjukkan di usianya yg ke-8.  Perkembangan Gerakan: Bila digendong dan diberdirikan dipangkuan anda, bayi akan meloncat-loncat. Senang mengakat dan menurunkan bokong serta punggungnya Sering-seringlah ia diberdirikan di pangkuan anda. Jangan takut tungkainya akan bengkok atau patah karena sebetulnya ia sedang melatih kekuatan kakinya untuk menahan berat badannya Bayi sudah dapat berdiri dengan kedua tangannya berpegangan pada meja atau kursi, lalu menggeser kakinya satu persatu ke arah samping. Pegang kedua pinggang bayi dan gerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri untuk melatihnya berdiri 
    • Merangkak.
Latihlah merangkak dengan meletakkan bayi di ruangan yg luas (dan bersih) yg memungkinkan si kecil berjalan merangkak kesana kemari. Letakkan mainan, misalnya bola, dan mainkan bola tersebut agar si kecil tertarik untuk mengambilnya. Si kecil akan berusaha mendapatkan bola tersebut dengan cara merangkak. Jika ia sudah mendapatkannya beri pujian dan katakan bahwa ia pintar. Tetapi tetap awasi, mungkin di sekitar rurangan ada benda-benda yg berbahaya, seperti stop kontak.
    •  Bisa duduk sendiri tanpa bantuan dari orang tuanya.
Dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri. Selain duduk tanpa dibantu, anak usia 8 bulan dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri Beri meja atau bangku yang rendah
    • Si kecil mulai belajar berjalan
Sering-seringlah melatih si kecil jalan dengan cara memegang kedua tangannya lalu biarkan ia melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah dan bimbing ke suatu tempat. Beri ciuman pada pipi si kecil bila ia berhasil sampai di “tempat tujuan” agar lebih bersemangat lagi berlatih jalan
Bila informasi ini bermanfaat, share informasi ini melalui FB atau twitter. Tekan tombol ini untuk berbagi informasi

MELATIH KECERSDASAN ANAK SEJAK DINI

Mempunyai anak cerdas menjadi dambaan setiap orangtua dan keluarga. Agar anak Anda cerdas, perlu stimulan-stimulan perangsang kerja otak sejak dini. Psikiater anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ, mengatakan, stimulan bisa diberikan sejak bayi lahir.

“Rangsangan yang dilakukan harus dalam suasana bermain, terus menerus dan bervariasi,” katanya dalam talkshow ‘Bagaimana Membentuk Seorang Anak Yang Sehat, Cerdas, dan Berkualitas’ di Jakarta, Sabtu, 10 Oktober 2009.

Rangsangan akan membantu pembentukan cabang-cabang sel otak dan melipatgandakan jumlah hubungan antarsel otak sehingga terbentuk sirkuit otak yang lebih kompleks, canggih, dan kuat. Pemberian stimulan bervariasi tergantung umur si anak.
Fay 8 bulan
 
Usia 0-3 bulan
Rangsangan yang bisa diberikan berupa rasa nyaman, aman, dan menyenangkan, seperti memeluk, menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, membunyikan suara atau musik, menggerakkan benda berwarna mencolok, menggulingkan perlahan ke kanan dan ke kiri, serta memposisikannya tengkurap/ telentang.
 

Usia 3-6 bulan
Ajak bayi bermain cilukba, dan bercermin untuk melihat ekspresinya sendiri. Pada usia ini, mulailah melatih bayi untuk tengkurap, duduk, dan telentang sendiri.
 

Usia 6-9 bulan
Orangtua bisa mulai membiasakan memanggil nama si anak, berjabat tangan, bertepuk tangan, melatih berdiri dengan pegangan, dan membacakan dongeng.
 

Usia 9-12 bulan
Ajaklah si kecil untuk menirukan menyebut nama mama dan papanya. Ajarkan pula dia minum dari gelas, atau bermain menggelindingkan bola dan melatihnya belajar mengambil bola sendiri.
 

Usia 12-18 bulan
Ajarkan si kecil untuk mencorat-coret dengan pensil warna di kertas, menyusun kubus, balok, dan puzzle. Saatnya pula melatihnya berjalan tanpa pegangan, berjalan mundur, dan memanjat tangga.
 

Usia 18-24 bulan
Mulai ajak si kecil berdiskusi tentang gambar atau menunjuk bagian tubuh. Ajak bicara tentang kegiatan sehari-hari, dan latihan mencuci tangan.
 

Usia lebih 2 tahun
Pada usia ini anak sudah mulai disiapkan untuk aktivitas prasekolah. Ajar si kecil mengenal warna, menghitung benda, menyikat gigi, memakai baju sendiri, belajar ke toilet sendiri, dan semua hal yang melatih si kecil mandiri.

Sabtu, 18 Juni 2011

Pemberian Makanan Pertama Untuk Bayi (Usia 6 bulan)

MAKANAN PELENGKAP
Umumnya bayi membutuhkan makanan pelengkap setelah anak berumur 6 bulan. Makanan ini diolah dan diberikan secara bertahap sesuai dengan umur dan pertambahan berat badan bayi. Makanan yang dipilih tentunya yang kaya dengan nutrisi, biasanya terdiri dari buah-buahan, sayur-sayuran, daging, ikan, ayam, dll dengan komposisi yang seimbang
Buah-buahan sudah dapat diberikan pada umur 4-6 bulan atau berat badan mencapai 4,5-5 kg, dan bergantung pada kesukaan bayi. Pilih buah yang segar serta masak dan cuci terlebih dahulu. Jika yang diberikan adalah pepaya, pisang, dan alpukat, setelah dikupas keroklah halus dengan sendok kecil. Tomat direndam dalam air panas dan dibuang kulitnya, lalu disaring dan diencerkan dengan air matang dengan perbandingan yang sama. Jeruk diperas dan disaring, serta dapat diencerkan dengan perbandingan yang sama
Biskuit yang dicairkan terlebih dahulu dengan air minum biasa, air teh, atau susu encer dapat diberikan pada umur 4-6 bulan atau berat badan mencapai 4,5-6 kg.Bubur susuBubur susu mulai diberikan pada bayi berumur 4-5 bulan bila berat badannya mencapai 5,5-6 kg.
Bubur susu merupakan makanan padat pertama yang dapat diberikan pada bayi.Cara membuat bubur susu:� Campurkan tepung beras/maizena/kacang hijau/havermout 1,5 sendok makan (15 gr) dengan susu cair 1 gelas (200 ml) dan gula pasir 1 sendok makan (10 ml).� Masak diatas api sambil diaduk hingga matang. Energi yang dikandung sebesar 217 kkal.
Nasi Tim/bubur campurNasi Tim saring diberikan pada bayi berumur 6 bulan dengan berat badan 6-7 kg dan pada umur 8-9 bulan diberikan dalam bentuk tidak disaring.Bahan makanan dicuci, ikan/daging dan tempe/tahu dipotong kecil atau dicincang, sayuran dipotong pendek. Semua bahan dimasukkan kedalam panci dan diberi air. Dimasak dengan api sedang dan ditutup. Setelah mendidih diaduk dan dimask terus hingga kental dan matang. Bila dibutuhkan dalam bentuk halus dapat disaring atau dihaluskan dengan blender. Enegi yang dikandung nasi tim tersebut sebesar 155 kkal.Bahan yang dibutuhkan untuk membuat satu porsi nasi tim:Beras 2 sdm (20 gr), daging/ikan 1 potong kecil (25 gr), tempe/tahu 1 potong kecil (10 gr), sayur (bayam/kangkung/daun singkong muda/wortel/labu kuning, dll) 0,5 gelas (25 gr), air 3-4 gelas (800 gr)Beberapa poin tentang makanan pelengkap antara lain:
Setelah bayi berumur 4-6 bulan, bayi dapat diberi buah dan biskuit dengan jadwal pemberian pukul 11.00 dan 16.00 sedangkan pemberian ASI tetap dapat diberikan setiap saat sesukanya.
Saat bayi berumur 4 bulan atau setelah mencapai berat badan 5,5 kg, bayi dapat diberi makanan padat pertama berupa bubur susu untuk makan pagi (pukul 09.00). Bila telah menyukainya, bubur susu dapat diberi untuk makan sore (pukul 17.00)
Setelah bayi berumur 6 bulan atau setelah berat badannya 6,5 kg, bayi dapat diberi makanan padat kedua berupa nasi tim saring yang diberikan yang diberikan 2 kali sebagai makan siang dan makan malam. Sekitar umur 8-9 bulan bayi dapat diberi nasi tim biasa.Namun begitu seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika anak mendapatkan ASI, lanjutkan ASI ekslusif sampai bayi berumur 6 bulan karena ASI masih bisa mencukupi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi sampai umur tersebut.Secara umum, bayi sehat telah memadai makanannya secara kualitas dan kuantitas apabila bayi bisa tumbuh secara optimal.
materi referensi:

Jilbab online
dr. Wenni
Referensi:1. Mansjoer A. Et all, editor. Kapita Selekta Kedokteran, Ed.3. Jakarta: Media Aesculapsius, 2000:568-75.2. Butte NF, Lopez-Alarcon MG, Garza C. Nutrient adequacy of exclusif bresfeeding for the term infant during the first six months of life. Geneva: WHO, 2002

TUMBUH KEMBANG BAYI BULAN KE -6 ....Wow, Sudah Mau Duduk!

Pada bulan ke-6 bayi usia ini dapat distimulasi untuk belajar duduk. Ia pun bisa dilatih untuk memegang biskuit dan memasukkannya ke mulut.

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR
Ketika ditelungkupkan, posisi kepala bisa tegak dan bisa menopang tubuhnya dengan kedua lengan yang ditegakkan. Posisi ini sudah lebih terlihat mantap dan seimbang ketimbang usia sebelumnya.*
*
* Bila dalam posisi telentang kemudian kita ulurkan tangan, dia akan menggenggamnya dan akan mengentakkan badan untuk bergerak bangun ke arah posisi duduk. Ia merasa senang kalau ditarik untuk didudukkan.
* Jika diposisikan duduk dengan dibantu, kepalanya dapat tegak cukup baik tanpa berpegangan. Memangku si kecil dengan posisi duduk dapat membantu menstimulasinya untuk posisi duduk.
* Bila diposisikan berdiri dengan dipegangi pada kedua ketiaknya, kaki bayi dapat menumpu dengan baik dan sudah tampak keseimbangan meski hanya sebentar.

PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS
* Telapak tangan tidak lagi mengepal malah sudah membuka keseluruhan.
* Ia dapat meraih dengan tepat sasaran sebuah objek dengan kedua tangannya.
* Dapat memegang benda dengan telapak tangan dan semua jemari tangannya.
* Ia bisa dilatih memegang biskuit untuk dimakannya.
* Dapat mencoba-coba atau memanipulasi objek yang ada dalam genggamannya dan mengamat-amatinya. Selain itu, memukulkan objek yang dipegangnya pada meja, misalnya.
* Dapat memindahkan benda yang dipegangnya dari satu tangan ke tangan lain. Sesekali ia gunakan pula tangan dengan bantuan mulut atau anggota badan lainnya. Pandangannya sudah lebih luas dalam melihat. Misal, ia bisa mengikuti gerakan orang yang melintas dalam ruangannya.

PERKEMBANGAN
* Sudah dapat membedakan orang dekat dan orang baru sebagai orang asing baginya. Ia mulai mempunyai kesadaran akan orang asing maupun situasi yang asing. Lantaran itu, ia akan merasa senang dan bersikap ramah pada orang yang dikenalnya seperti orangtua ataupun pengasuh. Sebaliknya ia bisa merasa takut dan menangis saat disapa orang yang belum dikenalnya.
* Bila di dekatnya ada bayi lain, ia akan menunjukkan minatnya dengan tersenyum. Kalau bayi didekatnya menangis, ia seolah menunjukkan minatnya pada suara tangisan tersebut dengan sikap diam mendengarkan.

<Photo 2>

PERKEMBANGAN BAHASA
Sebagian besar bayi usia ini dapat menggabungkan atau merangkaikan huruf hidup tertentu dengan bunyi-bunyi huruf mati. Ia bisa menyuarakan suku kata-suku kata seperti, "ma-ma", "da-da", dan "na-na" dengan nada berirama/ritmis. *
Ia akan memerhatikan dengan baik orang yang berbicara dan menyebutkan namanya. Latih bayi untuk mencoba menirukannya.*


Ukuran
Berat badan sekitar 5,8-7,8 kg, panjang badan 61,6 ­ 67,8 cm, dan lingkar kepala 40-46 cm.

PERKEMBANGAN
Ketika meraih benda, ia melakukannya dengan sengaja. Begitu juga saat melakukan eksplorasi sensori dengan memasukkan benda/sesuatu ke mulutnya.*
*
Bisa membedakan suara ramah dan marah yang didengarnya serta memberi respons yang berbeda.*

Dari Konsultan Ahli:

dr. Rini Sekartini, Sp.A(K).,
Jakarta

Perkembangan Bayi Usia 5 Bulan

Usia Bayi Bulan Ke-5

Pada tahap ini biasanya bayi akan bereksperimen untuk membuat berbagai suara dengan menggunakan lidah dan bibir mungilnya. Dia sedang mempelajari suara-suara apa saja yang bisa dibuatnya dan ini sebenarnya merupakan awal dari kemampuan berbahasa. Jangan bosan ya kalau si kecil selau mengulang-ngulang suara atau bunyi yang sama…
Untuk sebagian besar bayi, pada masa ini pula mereka pertama kali mengeluarkan suara ketika tertawa! Cobalah memberikan tanggapan setiap kali bayi Anda tertawa atau bersuara dengan mulutnya. Dengan begini dia akan bersemangat untuk terus berusaha berkomunikasi dengan Anda. Bahkan jangan kaget kalau ternyata si kecil bisa mengeluarkan suara atau bunyi yang berbeda untuk memberitahu Anda bahwa dia lapar, lelah, atau sekedar ingin bermain.


Berkaitan dengan perkembangan fisiknya, banyak bayi pada tahap ini yang sangat menyukai untuk ditegakkan dalam posisi duduk. Untuk pertama kalinya, kemungkinan besar dia akan duduk dengan condong ke depan dan bertopang pada tangannya. Punggungnya pun akan terlihat melengkung. Untuk mengatasinya, Anda bisa menyandarkannya ke bantal, atau ke tubuh Anda. Jika Anda membiasakannya dalam posisi duduk, si kecil akan bertambah kuat dan stabil setiap harinya.
Pada tahap ini, Anda juga bisa mengenalkan gelas bermoncong (sippy cup) kepada bayi Anda. Pilihkan gelas yang memiliki 2 pegangan, untuk memudahkannya minum. Pada awalnya, tentu saja akan lebih banyak air minum yang tumpah daripada yang masuk ke mulutnya, tapi tidak mengapa… ini kan sebuah proses. Dia juga mungkin akan senang membanting dan memukul-mukulkan gelasnya ke lantai atau meja, karena menyukai bunyi yang ditimbulkannya.

Apakah Bayi Anda Sudah Siap Diberi MPASI?
Anjuran untuk memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) adalah setelah bayi Anda melewati usia 6 bulan.
Bahkan menurut DSA, sebenarnya gizi bayi akan tercukupi dengan ASI hingga ia berusia 9 bulan.
Namun memang sebagian bayi pada usia 5-6 bulan ada sudah mulai “penasaran” melihat apa yang dimakan oleh orang tuanya. Lalu, kapan sih sebenarnya bayi Anda SIAP menerima MPASI? Berikut antara lain tanda-tandanya:
  1. Sudah mulai tertarik melihat makanan. Jika dia sudah mulai memperhatikan makanan yang ada di piring Anda, bahkan mencoba untuk meraihnya dan memasukkannya ke mulutnya, nah… ini berarti dia sudah mulai tertarik dengan makanan…
  2. Bayi Anda sudah bisa menegakkan kepalanya dengan baik. Kalau belum bisa, sebaiknya Anda menunda memberikan MPASI kepadanya
  3. Jika bayi Anda sudah bisa memasukkan makanan dengan lidahnya ke bagian belakang mulutnya, berarti ia sudah siap
  4. Bibir bagian bawah bayi Anda juga sudah harus bisa “mengambil” makanan yang ada di sendok
  5. Usus bayi Anda sudah harus bisa mencerna makanan yang masuk dengan baik
Jika setiap kali Anda mencoba menyuapkan makanan kepada si kecil dan lidahnya terus mendorong makanan tersebut keluar, berarti dia belum siap diberi MPASI. Kalau begitu, jangan dipaksa…
Makanan Pertama
Jika bayi Anda sudah siap diberi MPASI, apa yang sebaiknya Anda berikan pertama kali?
Anda bisa mencoba:
- Sereal yang dicampur dengan ASI atau susu formula
- Pure pisang
- Pure kentang
- Pure apel
- Pure wortel
Perhatikan reaksinya setelah pemberian MPASI. Jika tidak ada gangguan pencernaan atau tanda-tanda alergi, maka menunya bisa Anda teruskan…

Perkembangan Bayi Usia 3 - 4 Bulan

Bulan ke-3

Si kecil sudah semakin kuat mengangkat kepalanya jika Anda baringkan ia dalam posisi tengkurap. Bahkan tidak jarang yang sudah bisa mengangkat badannya sedikit pada posisi ini.
Ia pun semakin mahir menggunakan tangannya. Ia akan senang menyentuh, memegang, serta memukul-mukul dengan kedua tangannya. Ia juga akan sangat menyukai melihat bayangannya sendiri di cermin.
Pada tahap ini, bayi akan mulai mengenali wajah orang dekatnya dan berbagai benda yang akrab dengannya.



Bulan ke-4

Bayi Anda akan mengamati berbagai ekspresi wajah Anda dan menirunya. Sebagian bayi ada yang sudah bisa berguling ke posisi tengkurap sendiri pada tahap ini. Namun akan lebih mudah baginya untuk berguling dari posisi tengkurap ke posisi terlentang.
Sebagian bayi ada yang sudah mulai muncul giginya pada tahap ini, walaupun ini sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan.



Demikianlah garis besar perkembangan bayi Anda sejak usia 0-4 bulan. Yang perlu Anda ingat adalah bahwa setiap  bayi memiliki tahapan perkembangan yang unik. Jika bayi Anda agak lamban perkembangannya, jangan langsung panik… kebanyakan masih berada dalam batasan kewajaran.

Perkembangan Bayi usia 2 Bulan

Bulan ke-2

Pada tahap ini gerakan tubuhnya akan semakin membaik. Ia bisa menggapai benda-benda yang menarik perhatiannya, bisa memegang benda kecil dengan gengamannya walapaun hanya sebentar, bahkan ia sudah bisa menepuk-nepuk benda yang disenanginya.

Cobalah tersenyum kepadanya… jangan kaget kalau ia tersenyum balik kepada Anda. Coba pula membuat berbagai bunyi di dekatnya tanpa membuatnya terkejut. Sebagian bayi akan mendengarkan bunyi tersebut dengan seksama, sementara sebagian lainnya mungkin malah akan menangis.
Pada akhir tahap ini, sebagian bayi sudah mulai bisa mengangkat kepalanya dan mencoba melihat ke sekeliling ruangan.

Jika bayi Anda senang, maka ia akan membuat berbagai respon, seperti memandang wajah Anda, mencoba meraih Anda dengan tangannya, tersenyum dan mengoceh.
Sebaliknya, jika ia sedang kesal, maka respon yang dibuatnya antara lain memalingkan wajahnya dari Anda, menangis, meronta, serta bernafas dengan cepat.
Si kecil juga sudah mulai suka bereksplorasi menggunakan mulutnya dengan menghisap apa saja yang bisa dan nyaman untuk dihisap. Ia mulai banyak bereksperimen dengan suaranya, serta jarak pandangnya pun bertambah hingga beberapa meter ke depan

Perkembangan Bayi Usia 1 Bulan

Pada bulan ke-1

Jangan panik kalau bagian punggung atau pantat si kecil ada kulit yang biru seperti lebam, atau keabu-abuan. Bercak ini biasanya hilang setelah usianya melewati 1 tahun.

Jangan panik juga jika bentuk kepala bayi Anda kurang simetris, karena ia baru saja melewati jalan yang sempit, yaitu pinggul sang ibu. Matanya mungkin akan tampak sedikit membengkak, hidungnya masih sangat pesek dan kupingnya terlihat agak aneh. Dia akan terus “memperbaiki” penampilannya kok…
Bahkan pada sebagian bayi, Anda bisa melihat bagian lunak di bagian atas kepalanya berdenyut. Ini masih termasuk normal.


Pada beberapa hari pertama, mata si kecil biasanya akan terus menutup. Setelah itu matanya akan mampu terus terbuka untuk waktu yang lebih lama. Ia akan bisa melihat wajah Anda pada jarak sekitar 20 cm.
Pada tahap ini bayi bisa menggerakkan dan memutar kepalanya untuk mencari susu ibunya, bisa meregangkan tangannya, serta mengenggam jari Anda dengan kepalan tangannya.

Jumat, 17 Juni 2011

Mengoptimalkan Perkembangan Motor Bayi 0-12 Bulan

Tumbuh kembang seorang anak di tahun pertamanya memang sangat menakjubkan. Bayangkan saja, dari seorang bayi yg tak berdaya ketika lahir, ia akan memiliki sejumlah kepandaian yg mempesonakan kita, kedua orang tuanya.

usia 2 hari
Awalnya, tubuh bayinya yg mungil memang hanya mampu menggerakkan kepala, tangan dan kakinya. Pada saat ini, refleks tubuhnyalah yg bekerja sempurna. Ya, perkembangan bayi memang diawali dengan gerakan refleks,
yaitu gerakan-gerakan yg terjadi secara otomatis, tanpa disadari.

Seiring dengan menghilangnya kemampuan refleks bayi, secara bertahapa kemampuan motoriknya berkembang. Ia tidak saja mampu mengangkat kepala dan memabalikkan tubuhnya, tetapi juga mencoba merangkak. Lalu dengan bertambhanya usia, si kecil kemudian akan mampu duduk, merangkak, berdiri, lalu..berjalan !


Nah, agar ketrampilan motorik bayi tumbuh dan berkembang optimal, sebagai orang tua kita perlu memahami tahap-tahap perkembangannya dan memberikan stimuli atau rangsangan yg tepat sesuai tahap perkembangannya tersebut. Dengan semikian, bila terjadi keterlambatan atau gangguan pada ketrampilan motorik si kecil, bisa segera terdeteksi dan dikoreksi.

Tahap-tahap Perkembangan Motor

Pada dasarnya, yg dimaksud dengan perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Secara umum, perkembangan motor dibagi menjadi dua yaitu motor kasar dan motor halus.

Motor kasar adalah bagian dari aktivitas motor yg melibatkan ketrampilanotot-otot besar. Gerakan-gerakan seperti tengkurap, duduk,merangkak, dan mengangkat leher adalah bagian dari aktivitas motor kasar. Gerakan inilah yg pertama terjadi pada tahun pertama usia anak.

Sedangkan motor halus merupakan aktivitas ketrampilan yg melibatkan gerakan otot-oto kecil. Menggambar, meronce manik-manik, menulis dan makan adalah contoh beberapa gerakan motor halus. Kemampuan motor halus ini berkembang setelah kemampuan motor kasar si kecil berkembang optimal.

Yang perlu diingat, sebagai makhluk kecil yg “tak berdaya”, bayi sangat tergantung kepada orang lain. Karena itu, dalam perkembangan motor kasarnya, si kecil sangat memerlukan bantuan orang lain, khususnya kedua orang tuanya.

A. Usia 0-3 bulan.
Sampai kurang lebih usia 3 bulan, gerakan refleks yg memang sudah terjadi pada saat ia masiha da dalam kandungan masih dominan. Ini adalah gerakan di luar kesadaran si bayi, tidak terkoordinasi dan meriupakan
gerak primitif.

Gerak motor kasar ini muncul jika gerak refkleks si kecil telah hilang. Gerakan refleks yg muncul pada bayi adalah :
usia 1 bulan
  1. Refleks hisap. Perhatikan bila Anda menyentuh putting susu ke ujung mulut bayi, maka otomatis ia akan melakukan gerakan menghisap 
  2. Refleks genggam. Bila Anda menyodorkan jari telunjuk kepadanya, si kecil otomatis akan menggenggam jari Anda
  3. Refleks leher (tonic neck refklex). Pada posisi terlentang, jika kepala bayi menoleh ke satu sisi maka terjadi ekstensi atau peningkatan tonus (kekuatan otot) pada lengan dan tungkai sisi tersebut
  4. Rooting reflex. Jika pipi bayi disentuh, kepala akan menoleh ke arah stimulus dan mulut terbuka.
Ada satu refleks lain yg diperlihatkan bayi pada minggu-minggu pertama kehidupannya, yaitu refleks moro. Berebda dengan refleks lainnya yg termasuk kategori gerakan motor, refleks moro ini menurut para ahli sebetulnya termasuk reaksi emosional yg timbul dari kemauan atau kesadaran si bayi.

Refleks moro ini timbul kalau bayi dikagetkan secara tiba-tiba atau mendengar suara keras, bayi melakukan gerakan refleks, yaitu melengkungkan badan (bagian punggung) dan mendongakkan kepalanya ke arah belakang. Bersamaan dengan gerakan tersebut, kaki dan tangan bayi digerakkan ke depan. Reaksi sesaat ini biasanya diiringi dengan tangisan
yg keras. Tetapi Anda tidak usah khawatir dengan kondisi ini, karena refleks moro akan hilang dengan sendirinya dalam waktu yg singkat.

Pada bulan ke-2 dan 3 gerakan refleks bayi akan mulai menghilang. Kini mulai muncul gerak motor kasar. Gerak ini tentu saja lebih terarah, seperti dapat dilihat pada gerakan otot lehernya. Ia kini dapat mengangkat kepalanya karena otot lehernya semakin kuat. Bila tengkurap, si kecil akan mengangkat kepalanya. Bukan itu saja, bila didudukkan, bayi usia inipun sudah dapat menegakkan kepalanya
Tabel : Perkembangan & Rangsangan Motor Bayi Usia 0-3 Bulan

Perkembangan motor kasar Rangsangan yg diberikan Tangan dan kaki bergerak aktif. Mengangkat kepala dalam posisi tengkurap Membaringkan bayi dalam posisi tengkurap.
Dalam posisi tengkurap dapat mengangkat dada (masuk usia 3 bulan). Panggil namanya atau bertepuk tangan sambil tersenyum padanya. Kepala tegak ketika didudukkan Melatihnya duduk

B. Usia 4-6 bulan

Setelah gerak reflek menghilang dan gerak motorik mulai muncul, maka aktivitas si kecil makin bermacam-macam. Pada usia 4 bulan, misalnya, si kecil sudah dapat tengkurap dan terlentang, menumpu badan pada kaki, serta dada terangkat menumpu pada lengan.

usia 5 bulan
Di bulan ke-5 usianya, gerakan beyi semakin bervariasi. Otot leher dan otot tangan bayi, misalnya, semakin menguat. Ia kini sudah pandai berputar dengan menggunakan tangannya. Ketika diletakkan terlentang, ia menggunakan tangannya untuk mendorong dna berguling membalikkan badannya.

Bukan hanya berguling. Kini kaki si kecilpun semakin lincah beraktivitas. Ia akan sering menendang, menggeserkan kaki atau mendorong-dorongkan kakinya. Seiring dengan makin lincahnya gerakan kaki si kecil, otot leher dan punggungnya pun menjadi lebih kuat.

Mulai usia 6 bulan bayi kini mulai belajar duduk tanpa pegangan, walapun untuk ini ia masih harus dibantu. Dengan bantuan Anda ia dapat duduk selama beberapa saat. Pada bulan ke-6 timbul suatu kepandaian lain dari si kecil yg dapat
membuat orang tua merasa “frustasi”. Di bulan ke-6 ini ia mulai senang melempar dan menjatuhkan mainan atau benda-benda yg ada di sekitarnya.
Terkadang, bayi menangis karena tidak dapat menemukan benda yg dapat dijatuhkan atau dilemparnya. Kesenangan baru si kecil ini mungkin membuat anda merasa jengkel karena setiap kali anda memungut benda yg dibuangnya, seletika itu pula ia melemparkannya kembali. Tetapi ingatlah, kegiatan ini merupakan cara si kecil untuk mengembangkan persepsinya terhadap ruang
Tabel : Perkembangan & Rangsang Motorik Bayi Usia 4-6 Bulan

Perkembangan Motor Kasar Rangsangan yg Diberikan Tengkurap dan terlentang sendiri. Membalikkan badan. Serign meletakkan bayi dalam posisi tengkurap. Bila si kecil sedang tengkurap, balikkan tubuhnya. Atau sebaliknya, bila ia telentang balikkan badannya hingga ia tengkurap. Menumpu badan pada kaki bila dipegang pada ketiak (diberdirikan)
Melempar atau menjatuhkan benda-benda yg dapat digenggamnya. Bisa duduk sendiri tanpa pegangan. Beri mainan dari plastik yg dapat digenggam, dilempar dan dijatuhkan, seperti mainan berbunyi yg tidak mudah pecah, kubus-kubus kayu, cangkir plastik atau bola. Bisa duduk sendiri tanpa pegangan Dudukkan anak di pangkuan dengan menghadap keluar dan bersandar pada perut Anda. Lalu, pegang mainan (kerincingan) pada jarak penglihatannya. Usahakan agar si kecil tertarik sehingga ia berusaha meraihnya. Bila ia tertarik dan ingin meraih kerincingan tersebut, jauhkan si kecil sedikit demi sedikit sampai si kecil tidak bersandar lagi

C. Usia 7-9 bulan

Di bulan ke-7 ini bayi mulai senang mengangkat dan menurunkan bokong serta punggungnya. Ketrampilan kakinya juga ditunjukkan olehnya, misalnya saat ia diberdirikan di pangkuan kita si kecil pasti akan meloncat-loncat gembira menggoyang-goyangkan kedua kakinya.

Merangkak merupakan aktivitas menonjol yg banyak mendapat sorotan dari orang tua. Di usia ke-8 bulan bayi mulai merangkak dan mengesot sepanjang lantai. Kepandaiannya merangkak membuat si kecil senang “berjalan” kesana kemari.
Selain itu otot punggung dan bahu si kecil sudah semakin terkontrol. Oleh karena itu ia kini bisa duduk sendiri tanpa bantuan dari kedua orangtuanya. Selain duduk tanpa dibantu anak usia 8 bulan juga mulai dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri. Dengan latihan berdiri ini si kecil sebetulnya melatih perkembangan otot kakinya. Ia jadi senang menggoyang-goyangkan tubuhnya ke depan dan ke belakang. Kekuatan otonya ini akan membantunya merangkak dengan cepat.

Tahap selanjutnya, bayi akan berlatih berdiri dengan kedua tangannya bertumpu pada kursi, meja atau perabot rumah tangga lainnya yg dapat menahan berat badannya. Lihatlah ketika ia tengkurap atau merangkak, kedua tangannya akan berusaha memegang meja atau kursi kecil. Lalu sambil berpegangan, secara perlahan ia akan mengangkat tubuhnya  untuk berdiri. Dari berdiri ia pun kini dapat duduk sendiri tanpa bantuan.

Tahap selanjutnya adalah merambat. Jika ia sudha pandai berdiri sambil berpegangan, kedua tangan yg bertumpu akan bergeser ke samping, diikuti oleh kakinya. Tetapi di usia ke-8 bulan ini si kecil belum mampu untuk duduk kembali tanpa bantuan. Karena itu jangan membiarkan si kecil tanpa pengawasan.

Di usia 9 bulan kepandaian si kecil dalam belajar berjalan sudah semakin pintar. Jika anda memegang kedua tangannya ia akan berlatih menapakkan serta melangkahkan kedua kakinya. Pada saat ini si kecil semakin giat melatih oto-otot kakinya sehingga dapat cepat berjalan. Seiring dengan latihan jalannya bayi juga semakin “aksi” memperlihatkan kepandaian
merangkak yg sudah ditunjukkan di usianya yg ke-8.
Tabel : Perkembangan & Rangsan Motor Bayi Usia 7-9 Bulan

Perkembangan Motor Kasar Rangsangan yg diberikan Bila digendong dan diberdirikan dipangkuan anda, bayi akan
meloncat-loncat. Senang mengakat dan menurunkan bokong serta punggungnya Sering-seringlah ia diberdirikan di pangkuan anda. Jangan takut tungkainya akan bengkok atau patah karena sebetulnya ia sedang melatih kekuatan kakinya untuk menahan berat badannya Bayi sudah dapat berdiri dengan kedua tangannya berpegangan pada meja
atau kursi, lalu menggeser kakinya satu persatu ke arah samping Merangkak

Bisa duduk sendiri tanpa bantuan dari orang tuanya. Selain duduk tanpa dibantu, anak usia 8 bulan dapat menarik  tubuhnya ke dalam posisi berdiri Beri meja atau bangku yang rendah Pegang kedua pinggang bayi dan gerakkan  tubuhnya ke kanan dan ke kiri untuk melatihnya berdiri

Melatihnya merangkak dengan meletakkan bayi di ruangan yg luas (dan bersih) yg memungkinkan si kecil berjalan merangkak kesana kemari. Letakkan mainan, misalnya bola, dan mainkan bola tersebut agar si kecil tertarik untuk mengambilnya. Si kecil akan berusaha mendapatkan bola tersebut dengan cara merangkak. Jika ia sudah mendapatkannya beri pujian dan katakan bahwa ia pintar. Tetapi tetap awasi, mungkin di sekitar rurangan ada benda-benda yg berbahaya, seperti stop kontak.

Si kecil mulai belajar berjalan Sering-seringlah melatih si kecil jalan dengan cara memegang kedua tangannya lalu biarkan ia melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah dan bimbing ke suatu tempat. Beri ciuman pada pipi si kecil bila ia berhasil sampai di “tempat tujuan” agar lebih bersemangat lagi berlatih jalan Duduk tanpa bantuan

D. Usia 10-12 bulan

Menjelang usianya satu tahun, kepandaian serta ketrampilan bayi makin berkembang. Tonggak kepandaian motor kasarnya yg paling menonjol pada usia ini adalah semakin mahirnya ia melangkahkan kakinya. Kini si kecil semakin rajin melangkahkan kakinya ke samping sambil berpegangan pada perabot rumah tangga. :Jatuh bangun” adalah hal yg biasa yg akan dialami bayi dalam mengoptimalkan kemampuan jalannya. Oleh karena itu, sekali lagi, keamanan di sekitar anak harus terjaga.

Di usia 10 bulan bayi sudah dapat duduk tanpa bantuan. Dengan menggunakan kekuatan otot lengan dan bahunya si kecil juga mulai mampu membangkitkan tubuhnya ke posisi berdiri. Semua ketrampilan ini bisa dilakukan bayi karena ia semakin pandai mengontrol otot punggung dan bahu. Selain membangkitkan tubuhnya ke posisi berdiri si kecil juga
senang melakukan aktivitas bangkit dari duduk untuk kemudian duduk kembali.

Mulai usianya yg ke-11 bulan, yg paling menonjoldalam kemampuan motor kasar si kecil adalah dapar berdiri sendiri dalam waktu kurang lebih 2 detik. Pada saat ini tampaknya si kecil suka berdiri tanpa bantuan apapun. Hal ini terjadi karena kontrol dirinya akan keseimbangan semakin berkembang, sehingga membuat si kecil terbiasa berdiri di atas kedua
kakinya.

Dalam melakukan aktivitas berlatih berdri tanpa bantuan ini, si kecil akan meluruskan tungkainya dari posisi tengkurap atau duduk. Lalu ia akan mengangkat tubuhnya dengan bertumpu pada kedua telapak tangannya. Kesenangan barunya ini membuat bayi “malas” untuk duduk kembali. Kalaupun ingin kembali ke posisi duduk, ia akan berpegangan apda meja.
Lagipula si kecil kini sudah dapat berdiri tegak 900 secara gagah dan dilanjutkannya denganberjalan dua tiga langkah yg akan dicobanya lagi terus menerus untuk meyakinkan dirinya, bahwa ia sekarang dapat menapak dunia tanpa bantuan siapapun.

Selain sudah dapat berdiri sendiri, si kecil kini akan menjadi tukang panjat. Sekarang ia akan mencoba memanjat barang-barang yg tampaknya menarik untuk didaki seperti meja, kursi dan tangga. Jika menemukan barang yg dapat dipanjat dengan lincah si kecil akan memanjatnya. Oleh karena itu jangan tinggalkan si kecil memanjat tanpa pengawasan.

Memasuki usia 12 bulan sebagian besar bayi telah siap untuk jalan walau kelihatan masih limbung. Berjalan merupakan pengalaman baru yg amat mengasyikkan. Namun kadang-kadang si kecil memilih merangkak ketika bermain, mungkin karena aktivitas ini dapat membuatnya bergerak lebih cepat.

Berjalan merupakan aktivitas yg memukau dan dianggap oleh banyak orang sebagai satu tonggak bersejarah dalam perkembangan fisik anak. Dapat berjalan merupakan pencapaian puncak dari aktivitas motor kasar.
Tabel : Perkembangan & Rangsangan Motor Bayi Usia 10-12 Bulan

Perkembangan Motor Kasar Rangsangan yg diberikan Bangkit untuk berdiri. Bangkit lalu duduk Dudukkan bayi di permukaan seperti lantai atau kasur, dan biarkan ia mencoba sendiri untuk berdiri atau bangkit untuk kemudian duduk sendiri Mulai mampu memanjat ketinggian 15-30 cm

Berdiri tegak 900 di tempat dalam waktu sekitar 2 detik tanpa pegangan Dudukkan bayi di lantai dan beri mainan yg disukainya. Ambil mainan tersebut dan letakkan di tempat yg lebih tinggi. Usahakan ia melihat mainan tersebut dipindahkan dan katakan “Ambil nak”, sambil menepuk-nepuk tempat tersebut. Anak akan berusaha meraih mainan tersebut dengan merambat, lalu memanjat tempat tinggi tersebut. Dampingi anak dari belakangsambil beri dorongan. Jika ia menemukan kesulitan bantu dengan mendorong pantatnya. Mulai dapat berjalan walau masih 2-3 langkah dan kemudian jatuh terduduk kaerna keseimbangannya belum sempurna. Ketika sudah meulai berjalan, langkah si kecil masih limbung. Sudah dapat berjalan.

Kadang-kadang walaupun sudah dapat berjalan si keicl masih suka merangkak, karena aktivitas ini berlangsung lebih cepat, ap jika ia menginginkan sesuatu benda yg jauh untuk dijangkaunya Sekali-kali ajaklah si keicl berjalan di luar ruangan, misalnya di halaman rumah atau taman. Ia membutuhkan ruang yg luas untuk mencoba kaki-kakinya
bergerak lincah.

Biarkan ia menjelajah ruangan dengan kakinya tanpa dipegang, yg penting awasi agar ia tidak membentur benda keras seperti ujung meja Tiap Anak Berbeda

Sebagai orang tua hal penting yg harus anda sadari adalah bahwa kemampuan motor kasar setiap anak berbeda. Memang sebagian besar anak sudah dapat berjalan pada usia 12 bulan, misalnya. Akan tetapi bukan tindak mungkin ada anak yg sudha dapt berjalan dengan baik saat berusia 8 bulan, atau sebaliknya, ada anak yg baru dapat berjalan pada usia 14 bulan. Yang penting anda amati dalam fase berjalan ini adalah, anak banyak melatih dirinya sendiri sebelum belajar berjalan. Misalnya saja di usia 10 bulan ia sudah dapat melangakkan kakinya sambil tangannya anda pegang (fase latihan berjalan). Itu artinya ia memiliki kemampuan untuk dapat berjalan. Hanya saja, mungkin ia membutuhkan waktu lebih banyak dari anak lainnya untuk sampai pada tahap proses berjalan tanpa bantuan.

Memang hal yg sulit untuk membedakan apakah perkembangan motor kasar si kecil sudah termasuk mnormal atau tidak, karna laju perkembangan setiap anak berbeda. Yang penting bagi anda adalah, memantau perkembangan motor anak, apakah terlambat atau sesuai jadwal

Bila ada keterlambatan maka hal inilah yg perlu diperhatikan dengan seksama. Karena ada kemungkinan jika perkembangan motor anak sudah terlambat sejak awal, maka keterlambatan itu akan merembet pada perkembangan motor lainnya. Misalnya saja bayi berusia 5 bulan masih mengepalkan tangannya saat digendong dan membanting-bantingkan dirinya ke belakang, curigailah bawah hal ini bukan keterlambatan yg normal. Jika Perkembangan Motor Terlambat

Sebenarnya anda dapat mendeteksi keterlambatan motorik aksar anak.
Gejala-gejala tersebut antara lain :
a. Bayi terlalu kaku atau terlalu lemah

Perhatikanlah apabila si kecil terus berbaring tanpa melakukan gerakan apapun serta kepalanya tidak dapat diangkat saat digendong. Ini menunjukkan motorik aksar si kecil terlalu lemah.

b. Gerak anak kurang aktif
Perhatikan bila gerak anak kurang aktif jika dibandingkan dengan anak sebayanya. Misalnya pada usia 6 bulan belum dapat tengkurap.Kapan Kita Perlu Waspada ?

a. Ukuran kepala abnormal
Anak yg kepalanya terlalu besar atau terlalu kecil dibandingkan dengan anak sebayanya. Misalnya kasus Hidrosefalus (cairan menimbun dalam otak) atau mikrosefalus (kepala kecil akrena otak tidak tumbuh dengan maksimal)

b. Proses persalinan tidak mulus
Proses kelahiran sulit misalnya persalinan macet (bayi tidak dapat keluar sehingga bayi tidak langsung menangis) ini juga dapat mengganggu perkembangan motor kasar si kecil Penyebab keterlambatan motor kasar.

Penyebab ketelambatan motor kasar, menunjukkan adanya kerusakan pada susunan saraf pusat seperti Celebral Palsy (gangguan sistem motorik yg disebabkan oleh kerusakan bagian otak yg mengatur otot-otot tubuh), perdarahan otak, benturan (trauma) kepala yg berat, adanya kelainan sumsum tulang belakang, penyakit saraf tepi, atau Poliomielitis yg
menyebabkan kelumpuhan, dan terakhir Distrofia Muskulorum atau penyakit otot. Faktor pengahambat lainnya.

Selain berbagi penyebab keterlambatan motorik kasar anak, ada juga faktor-faktor yg dapat mengahambat motorik aksar anak, yaitu :

Trauma di kepala, misalnya akibat kelahiran yg sulit
Anak yg memiliki intelegensia rendah
Kelahiran prematur
Anak kekurangan gizi sehingga otot-otot tubuhnya tidak berkembang dengan baik dan ia tidka memiliki tenaga yg cukup untuk melakukan aktivitas

Anak yg sangat behati-hati ketika belajar berjalan. Anak takut jatuh atau cedera, padahal ia sudah dapat berjalan sambil dipegang tangannya.
Tetapi kalau pegangannya lepas si kecil akan mogok berjalan dan langsung duduk.

Orangtua yg terlalu protekftif (melindungi) sehingga menghambat anak untuk melatih ketrampilan motorik kasarnya.

Cara Mengatasi Keterlambatan

Jika memang ditemukan adanya keterlambatan dalam perkembangan motor kasar si kecil, harus segera ditelusuri penyebabnya sebelum menentukan apa yg harus dilakukan. Bila penyebabnya karena masalah perbedaan pola asuh (terhadap jenis kelamina anak) atau orangtua yg terlalu protekftif, maka pertama-tama yg harus diubah adalah sikpa orang tua. Orang tua harus membiarkan anak bergerak bebas sebatas tidka membahayakan si kecil. Dengan upaya ini si kecil semakin terpicu untuk melatih semua tahap perkembangan motor kasarnya.

Tetapi kalau penyebab keterlambatan tersebut karena kelainan tubuh tertentu maka harus dikonsultasikan dengan dokter anak. Berbagai kelainan tersebut misalnya otot yg tidak berkembang secara optimal atau arena adanya gangguan saraf tepi, kelainan sumsum tulang belakang, kurangnya tenaga untuk beraktivitas, ukuran kepala bayi yg abnormal
serta kerusakan susunan saraf pusat. Melalui berbagai pemeriksaan dokter dapt mendiagnosa penyebabnya dan mengatasi gangguannya.

Selain kedua hal di atas masalah keterlambatan perkembangan motor kasar si kecil dapat pula disebabkan kurangnya ia bergerak atau kurangnya rangsangan. Kalau hal ini yg terjadi tata laksana yg dapat dilakukan adalah dengan rehabilitasi medik antara lain melalui fisioterapi.
Fisioterapi dapat menajdi salah satu alternatif jalan keluar yaitu dengan melatih otot-otot tubuh si kecil sehingga kemampuan motor kasarnya diharapkan berkembang optimal.

Untuk menjadi manusia yg sempurna sejak dalam kandungan bayi mengalami  proses tumbu kembang yg kompleks. Dan hal ini berlangsung tahp demi tahap seiring dengan bertambahnya usia seorang anak. Bisa saja tahapan perkembangan motor anak tidak sesuai dengan perkembangan normal. Karena pertumbuhan dan perkembangan setiap anak memang tidak sama, tetapi seperti diketahui, keterlambatan ini ada yg tergolong normal, sebaliknya ada yg tidak. Bila masih tergolong normal dengan lingkungan yg mendukung atau rangsangan yg tepat maka keterlambatan ini bisa dikejar. Tapi bila keterlambatannya karena suatu kelainan maka anak harus mendapat penanganan yg tepat.

Oleh karena itu disinilah peran penting orang tua untuk memantau dan memperhatikan perkembangan anak tahap demi tahap. Dengan demikian bila ada kelainan dapat segera diketahui dan ditangani secara cepaat dan
tepat.

Sumber : Bonus buklet majalaha Ayahbunda 2002.