Minggu, 25 September 2011

Mengoptimalkan Perkembangan Gerak/Motorik Bayi 7-9 Bulan

Dari milis ayahbunda / booklet bonus ayahbunda
 
Usia 7-9 bulan
Fay 9 bln
  • Di bulan ke-7 ini bayi mulai senang mengangkat dan menurunkan bokong serta punggungnya. Ketrampilan kakinya juga ditunjukkan olehnya, misalnya saat ia diberdirikan di pangkuan kita si kecil pasti akan meloncat-loncat gembira menggoyang-goyangkan kedua kakinya. Merangkak merupakan aktivitas menonjol yg banyak mendapat sorotan dari orang tua. 
  • Di usia ke-8 bulan bayi mulai merangkak dan mengesot sepanjang lantai. Kepandaiannya merangkak membuat si kecil senang “berjalan” kesana kemari. Selain itu otot punggung dan bahu si kecil sudah semakin terkontrol. Oleh karena itu ia kini bisa duduk sendiri tanpa bantuan dari kedua orangtuanya. Selain duduk tanpa dibantu anak usia 8 bulan juga mulai dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri. Dengan latihan berdiri ini si kecil sebetulnya melatih perkembangan otot kakinya. Ia jadi senang menggoyang-goyangkan tubuhnya ke depan dan ke belakang. Kekuatan otonya ini akan membantunya merangkak dengan cepat. Tahap selanjutnya, bayi akan berlatih berdiri dengan kedua tangannya bertumpu pada kursi, meja atau perabot rumah tangga lainnya yg dapat menahan berat badannya. Lihatlah ketika ia tengkurap atau merangkak, kedua tangannya akan berusaha memegang meja atau kursi kecil. Lalu sambil berpegangan, secara perlahan ia akan mengangkat tubuhnya untuk berdiri. Dari berdiri ia pun kini dapat duduk sendiri tanpa bantuan. Tahap selanjutnya adalah merambat. Jika ia sudha pandai berdiri sambil berpegangan, kedua tangan yg bertumpu akan bergeser ke samping, diikuti oleh kakinya. Tetapi di usia ke-8 bulan ini si kecil belum mampu untuk duduk kembali tanpa bantuan. Karena itu jangan membiarkan si kecil tanpa pengawasan. 
  • Di usia 9 bulan kepandaian si kecil dalam belajar berjalan sudah semakin pintar. Jika anda memegang kedua tangannya ia akan berlatih menapakkan serta melangkahkan kedua kakinya. Pada saat ini si kecil semakin giat melatih oto-otot kakinya sehingga dapat cepat berjalan. Seiring dengan latihan jalannya bayi juga semakin “aksi” memperlihatkan kepandaian merangkak yg sudah ditunjukkan di usianya yg ke-8.  Perkembangan Gerakan: Bila digendong dan diberdirikan dipangkuan anda, bayi akan meloncat-loncat. Senang mengakat dan menurunkan bokong serta punggungnya Sering-seringlah ia diberdirikan di pangkuan anda. Jangan takut tungkainya akan bengkok atau patah karena sebetulnya ia sedang melatih kekuatan kakinya untuk menahan berat badannya Bayi sudah dapat berdiri dengan kedua tangannya berpegangan pada meja atau kursi, lalu menggeser kakinya satu persatu ke arah samping. Pegang kedua pinggang bayi dan gerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri untuk melatihnya berdiri 
    • Merangkak.
Latihlah merangkak dengan meletakkan bayi di ruangan yg luas (dan bersih) yg memungkinkan si kecil berjalan merangkak kesana kemari. Letakkan mainan, misalnya bola, dan mainkan bola tersebut agar si kecil tertarik untuk mengambilnya. Si kecil akan berusaha mendapatkan bola tersebut dengan cara merangkak. Jika ia sudah mendapatkannya beri pujian dan katakan bahwa ia pintar. Tetapi tetap awasi, mungkin di sekitar rurangan ada benda-benda yg berbahaya, seperti stop kontak.
    •  Bisa duduk sendiri tanpa bantuan dari orang tuanya.
Dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri. Selain duduk tanpa dibantu, anak usia 8 bulan dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri Beri meja atau bangku yang rendah
    • Si kecil mulai belajar berjalan
Sering-seringlah melatih si kecil jalan dengan cara memegang kedua tangannya lalu biarkan ia melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah dan bimbing ke suatu tempat. Beri ciuman pada pipi si kecil bila ia berhasil sampai di “tempat tujuan” agar lebih bersemangat lagi berlatih jalan
Bila informasi ini bermanfaat, share informasi ini melalui FB atau twitter. Tekan tombol ini untuk berbagi informasi

MELATIH KECERSDASAN ANAK SEJAK DINI

Mempunyai anak cerdas menjadi dambaan setiap orangtua dan keluarga. Agar anak Anda cerdas, perlu stimulan-stimulan perangsang kerja otak sejak dini. Psikiater anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ, mengatakan, stimulan bisa diberikan sejak bayi lahir.

“Rangsangan yang dilakukan harus dalam suasana bermain, terus menerus dan bervariasi,” katanya dalam talkshow ‘Bagaimana Membentuk Seorang Anak Yang Sehat, Cerdas, dan Berkualitas’ di Jakarta, Sabtu, 10 Oktober 2009.

Rangsangan akan membantu pembentukan cabang-cabang sel otak dan melipatgandakan jumlah hubungan antarsel otak sehingga terbentuk sirkuit otak yang lebih kompleks, canggih, dan kuat. Pemberian stimulan bervariasi tergantung umur si anak.
Fay 8 bulan
 
Usia 0-3 bulan
Rangsangan yang bisa diberikan berupa rasa nyaman, aman, dan menyenangkan, seperti memeluk, menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, membunyikan suara atau musik, menggerakkan benda berwarna mencolok, menggulingkan perlahan ke kanan dan ke kiri, serta memposisikannya tengkurap/ telentang.
 

Usia 3-6 bulan
Ajak bayi bermain cilukba, dan bercermin untuk melihat ekspresinya sendiri. Pada usia ini, mulailah melatih bayi untuk tengkurap, duduk, dan telentang sendiri.
 

Usia 6-9 bulan
Orangtua bisa mulai membiasakan memanggil nama si anak, berjabat tangan, bertepuk tangan, melatih berdiri dengan pegangan, dan membacakan dongeng.
 

Usia 9-12 bulan
Ajaklah si kecil untuk menirukan menyebut nama mama dan papanya. Ajarkan pula dia minum dari gelas, atau bermain menggelindingkan bola dan melatihnya belajar mengambil bola sendiri.
 

Usia 12-18 bulan
Ajarkan si kecil untuk mencorat-coret dengan pensil warna di kertas, menyusun kubus, balok, dan puzzle. Saatnya pula melatihnya berjalan tanpa pegangan, berjalan mundur, dan memanjat tangga.
 

Usia 18-24 bulan
Mulai ajak si kecil berdiskusi tentang gambar atau menunjuk bagian tubuh. Ajak bicara tentang kegiatan sehari-hari, dan latihan mencuci tangan.
 

Usia lebih 2 tahun
Pada usia ini anak sudah mulai disiapkan untuk aktivitas prasekolah. Ajar si kecil mengenal warna, menghitung benda, menyikat gigi, memakai baju sendiri, belajar ke toilet sendiri, dan semua hal yang melatih si kecil mandiri.

Sabtu, 18 Juni 2011

Pemberian Makanan Pertama Untuk Bayi (Usia 6 bulan)

MAKANAN PELENGKAP
Umumnya bayi membutuhkan makanan pelengkap setelah anak berumur 6 bulan. Makanan ini diolah dan diberikan secara bertahap sesuai dengan umur dan pertambahan berat badan bayi. Makanan yang dipilih tentunya yang kaya dengan nutrisi, biasanya terdiri dari buah-buahan, sayur-sayuran, daging, ikan, ayam, dll dengan komposisi yang seimbang
Buah-buahan sudah dapat diberikan pada umur 4-6 bulan atau berat badan mencapai 4,5-5 kg, dan bergantung pada kesukaan bayi. Pilih buah yang segar serta masak dan cuci terlebih dahulu. Jika yang diberikan adalah pepaya, pisang, dan alpukat, setelah dikupas keroklah halus dengan sendok kecil. Tomat direndam dalam air panas dan dibuang kulitnya, lalu disaring dan diencerkan dengan air matang dengan perbandingan yang sama. Jeruk diperas dan disaring, serta dapat diencerkan dengan perbandingan yang sama
Biskuit yang dicairkan terlebih dahulu dengan air minum biasa, air teh, atau susu encer dapat diberikan pada umur 4-6 bulan atau berat badan mencapai 4,5-6 kg.Bubur susuBubur susu mulai diberikan pada bayi berumur 4-5 bulan bila berat badannya mencapai 5,5-6 kg.
Bubur susu merupakan makanan padat pertama yang dapat diberikan pada bayi.Cara membuat bubur susu:� Campurkan tepung beras/maizena/kacang hijau/havermout 1,5 sendok makan (15 gr) dengan susu cair 1 gelas (200 ml) dan gula pasir 1 sendok makan (10 ml).� Masak diatas api sambil diaduk hingga matang. Energi yang dikandung sebesar 217 kkal.
Nasi Tim/bubur campurNasi Tim saring diberikan pada bayi berumur 6 bulan dengan berat badan 6-7 kg dan pada umur 8-9 bulan diberikan dalam bentuk tidak disaring.Bahan makanan dicuci, ikan/daging dan tempe/tahu dipotong kecil atau dicincang, sayuran dipotong pendek. Semua bahan dimasukkan kedalam panci dan diberi air. Dimasak dengan api sedang dan ditutup. Setelah mendidih diaduk dan dimask terus hingga kental dan matang. Bila dibutuhkan dalam bentuk halus dapat disaring atau dihaluskan dengan blender. Enegi yang dikandung nasi tim tersebut sebesar 155 kkal.Bahan yang dibutuhkan untuk membuat satu porsi nasi tim:Beras 2 sdm (20 gr), daging/ikan 1 potong kecil (25 gr), tempe/tahu 1 potong kecil (10 gr), sayur (bayam/kangkung/daun singkong muda/wortel/labu kuning, dll) 0,5 gelas (25 gr), air 3-4 gelas (800 gr)Beberapa poin tentang makanan pelengkap antara lain:
Setelah bayi berumur 4-6 bulan, bayi dapat diberi buah dan biskuit dengan jadwal pemberian pukul 11.00 dan 16.00 sedangkan pemberian ASI tetap dapat diberikan setiap saat sesukanya.
Saat bayi berumur 4 bulan atau setelah mencapai berat badan 5,5 kg, bayi dapat diberi makanan padat pertama berupa bubur susu untuk makan pagi (pukul 09.00). Bila telah menyukainya, bubur susu dapat diberi untuk makan sore (pukul 17.00)
Setelah bayi berumur 6 bulan atau setelah berat badannya 6,5 kg, bayi dapat diberi makanan padat kedua berupa nasi tim saring yang diberikan yang diberikan 2 kali sebagai makan siang dan makan malam. Sekitar umur 8-9 bulan bayi dapat diberi nasi tim biasa.Namun begitu seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika anak mendapatkan ASI, lanjutkan ASI ekslusif sampai bayi berumur 6 bulan karena ASI masih bisa mencukupi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi sampai umur tersebut.Secara umum, bayi sehat telah memadai makanannya secara kualitas dan kuantitas apabila bayi bisa tumbuh secara optimal.
materi referensi:

Jilbab online
dr. Wenni
Referensi:1. Mansjoer A. Et all, editor. Kapita Selekta Kedokteran, Ed.3. Jakarta: Media Aesculapsius, 2000:568-75.2. Butte NF, Lopez-Alarcon MG, Garza C. Nutrient adequacy of exclusif bresfeeding for the term infant during the first six months of life. Geneva: WHO, 2002

TUMBUH KEMBANG BAYI BULAN KE -6 ....Wow, Sudah Mau Duduk!

Pada bulan ke-6 bayi usia ini dapat distimulasi untuk belajar duduk. Ia pun bisa dilatih untuk memegang biskuit dan memasukkannya ke mulut.

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR
Ketika ditelungkupkan, posisi kepala bisa tegak dan bisa menopang tubuhnya dengan kedua lengan yang ditegakkan. Posisi ini sudah lebih terlihat mantap dan seimbang ketimbang usia sebelumnya.*
*
* Bila dalam posisi telentang kemudian kita ulurkan tangan, dia akan menggenggamnya dan akan mengentakkan badan untuk bergerak bangun ke arah posisi duduk. Ia merasa senang kalau ditarik untuk didudukkan.
* Jika diposisikan duduk dengan dibantu, kepalanya dapat tegak cukup baik tanpa berpegangan. Memangku si kecil dengan posisi duduk dapat membantu menstimulasinya untuk posisi duduk.
* Bila diposisikan berdiri dengan dipegangi pada kedua ketiaknya, kaki bayi dapat menumpu dengan baik dan sudah tampak keseimbangan meski hanya sebentar.

PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS
* Telapak tangan tidak lagi mengepal malah sudah membuka keseluruhan.
* Ia dapat meraih dengan tepat sasaran sebuah objek dengan kedua tangannya.
* Dapat memegang benda dengan telapak tangan dan semua jemari tangannya.
* Ia bisa dilatih memegang biskuit untuk dimakannya.
* Dapat mencoba-coba atau memanipulasi objek yang ada dalam genggamannya dan mengamat-amatinya. Selain itu, memukulkan objek yang dipegangnya pada meja, misalnya.
* Dapat memindahkan benda yang dipegangnya dari satu tangan ke tangan lain. Sesekali ia gunakan pula tangan dengan bantuan mulut atau anggota badan lainnya. Pandangannya sudah lebih luas dalam melihat. Misal, ia bisa mengikuti gerakan orang yang melintas dalam ruangannya.

PERKEMBANGAN
* Sudah dapat membedakan orang dekat dan orang baru sebagai orang asing baginya. Ia mulai mempunyai kesadaran akan orang asing maupun situasi yang asing. Lantaran itu, ia akan merasa senang dan bersikap ramah pada orang yang dikenalnya seperti orangtua ataupun pengasuh. Sebaliknya ia bisa merasa takut dan menangis saat disapa orang yang belum dikenalnya.
* Bila di dekatnya ada bayi lain, ia akan menunjukkan minatnya dengan tersenyum. Kalau bayi didekatnya menangis, ia seolah menunjukkan minatnya pada suara tangisan tersebut dengan sikap diam mendengarkan.

<Photo 2>

PERKEMBANGAN BAHASA
Sebagian besar bayi usia ini dapat menggabungkan atau merangkaikan huruf hidup tertentu dengan bunyi-bunyi huruf mati. Ia bisa menyuarakan suku kata-suku kata seperti, "ma-ma", "da-da", dan "na-na" dengan nada berirama/ritmis. *
Ia akan memerhatikan dengan baik orang yang berbicara dan menyebutkan namanya. Latih bayi untuk mencoba menirukannya.*


Ukuran
Berat badan sekitar 5,8-7,8 kg, panjang badan 61,6 ­ 67,8 cm, dan lingkar kepala 40-46 cm.

PERKEMBANGAN
Ketika meraih benda, ia melakukannya dengan sengaja. Begitu juga saat melakukan eksplorasi sensori dengan memasukkan benda/sesuatu ke mulutnya.*
*
Bisa membedakan suara ramah dan marah yang didengarnya serta memberi respons yang berbeda.*

Dari Konsultan Ahli:

dr. Rini Sekartini, Sp.A(K).,
Jakarta

Perkembangan Bayi Usia 5 Bulan

Usia Bayi Bulan Ke-5

Pada tahap ini biasanya bayi akan bereksperimen untuk membuat berbagai suara dengan menggunakan lidah dan bibir mungilnya. Dia sedang mempelajari suara-suara apa saja yang bisa dibuatnya dan ini sebenarnya merupakan awal dari kemampuan berbahasa. Jangan bosan ya kalau si kecil selau mengulang-ngulang suara atau bunyi yang sama…
Untuk sebagian besar bayi, pada masa ini pula mereka pertama kali mengeluarkan suara ketika tertawa! Cobalah memberikan tanggapan setiap kali bayi Anda tertawa atau bersuara dengan mulutnya. Dengan begini dia akan bersemangat untuk terus berusaha berkomunikasi dengan Anda. Bahkan jangan kaget kalau ternyata si kecil bisa mengeluarkan suara atau bunyi yang berbeda untuk memberitahu Anda bahwa dia lapar, lelah, atau sekedar ingin bermain.


Berkaitan dengan perkembangan fisiknya, banyak bayi pada tahap ini yang sangat menyukai untuk ditegakkan dalam posisi duduk. Untuk pertama kalinya, kemungkinan besar dia akan duduk dengan condong ke depan dan bertopang pada tangannya. Punggungnya pun akan terlihat melengkung. Untuk mengatasinya, Anda bisa menyandarkannya ke bantal, atau ke tubuh Anda. Jika Anda membiasakannya dalam posisi duduk, si kecil akan bertambah kuat dan stabil setiap harinya.
Pada tahap ini, Anda juga bisa mengenalkan gelas bermoncong (sippy cup) kepada bayi Anda. Pilihkan gelas yang memiliki 2 pegangan, untuk memudahkannya minum. Pada awalnya, tentu saja akan lebih banyak air minum yang tumpah daripada yang masuk ke mulutnya, tapi tidak mengapa… ini kan sebuah proses. Dia juga mungkin akan senang membanting dan memukul-mukulkan gelasnya ke lantai atau meja, karena menyukai bunyi yang ditimbulkannya.

Apakah Bayi Anda Sudah Siap Diberi MPASI?
Anjuran untuk memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) adalah setelah bayi Anda melewati usia 6 bulan.
Bahkan menurut DSA, sebenarnya gizi bayi akan tercukupi dengan ASI hingga ia berusia 9 bulan.
Namun memang sebagian bayi pada usia 5-6 bulan ada sudah mulai “penasaran” melihat apa yang dimakan oleh orang tuanya. Lalu, kapan sih sebenarnya bayi Anda SIAP menerima MPASI? Berikut antara lain tanda-tandanya:
  1. Sudah mulai tertarik melihat makanan. Jika dia sudah mulai memperhatikan makanan yang ada di piring Anda, bahkan mencoba untuk meraihnya dan memasukkannya ke mulutnya, nah… ini berarti dia sudah mulai tertarik dengan makanan…
  2. Bayi Anda sudah bisa menegakkan kepalanya dengan baik. Kalau belum bisa, sebaiknya Anda menunda memberikan MPASI kepadanya
  3. Jika bayi Anda sudah bisa memasukkan makanan dengan lidahnya ke bagian belakang mulutnya, berarti ia sudah siap
  4. Bibir bagian bawah bayi Anda juga sudah harus bisa “mengambil” makanan yang ada di sendok
  5. Usus bayi Anda sudah harus bisa mencerna makanan yang masuk dengan baik
Jika setiap kali Anda mencoba menyuapkan makanan kepada si kecil dan lidahnya terus mendorong makanan tersebut keluar, berarti dia belum siap diberi MPASI. Kalau begitu, jangan dipaksa…
Makanan Pertama
Jika bayi Anda sudah siap diberi MPASI, apa yang sebaiknya Anda berikan pertama kali?
Anda bisa mencoba:
- Sereal yang dicampur dengan ASI atau susu formula
- Pure pisang
- Pure kentang
- Pure apel
- Pure wortel
Perhatikan reaksinya setelah pemberian MPASI. Jika tidak ada gangguan pencernaan atau tanda-tanda alergi, maka menunya bisa Anda teruskan…

Perkembangan Bayi Usia 3 - 4 Bulan

Bulan ke-3

Si kecil sudah semakin kuat mengangkat kepalanya jika Anda baringkan ia dalam posisi tengkurap. Bahkan tidak jarang yang sudah bisa mengangkat badannya sedikit pada posisi ini.
Ia pun semakin mahir menggunakan tangannya. Ia akan senang menyentuh, memegang, serta memukul-mukul dengan kedua tangannya. Ia juga akan sangat menyukai melihat bayangannya sendiri di cermin.
Pada tahap ini, bayi akan mulai mengenali wajah orang dekatnya dan berbagai benda yang akrab dengannya.



Bulan ke-4

Bayi Anda akan mengamati berbagai ekspresi wajah Anda dan menirunya. Sebagian bayi ada yang sudah bisa berguling ke posisi tengkurap sendiri pada tahap ini. Namun akan lebih mudah baginya untuk berguling dari posisi tengkurap ke posisi terlentang.
Sebagian bayi ada yang sudah mulai muncul giginya pada tahap ini, walaupun ini sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan.



Demikianlah garis besar perkembangan bayi Anda sejak usia 0-4 bulan. Yang perlu Anda ingat adalah bahwa setiap  bayi memiliki tahapan perkembangan yang unik. Jika bayi Anda agak lamban perkembangannya, jangan langsung panik… kebanyakan masih berada dalam batasan kewajaran.

Perkembangan Bayi usia 2 Bulan

Bulan ke-2

Pada tahap ini gerakan tubuhnya akan semakin membaik. Ia bisa menggapai benda-benda yang menarik perhatiannya, bisa memegang benda kecil dengan gengamannya walapaun hanya sebentar, bahkan ia sudah bisa menepuk-nepuk benda yang disenanginya.

Cobalah tersenyum kepadanya… jangan kaget kalau ia tersenyum balik kepada Anda. Coba pula membuat berbagai bunyi di dekatnya tanpa membuatnya terkejut. Sebagian bayi akan mendengarkan bunyi tersebut dengan seksama, sementara sebagian lainnya mungkin malah akan menangis.
Pada akhir tahap ini, sebagian bayi sudah mulai bisa mengangkat kepalanya dan mencoba melihat ke sekeliling ruangan.

Jika bayi Anda senang, maka ia akan membuat berbagai respon, seperti memandang wajah Anda, mencoba meraih Anda dengan tangannya, tersenyum dan mengoceh.
Sebaliknya, jika ia sedang kesal, maka respon yang dibuatnya antara lain memalingkan wajahnya dari Anda, menangis, meronta, serta bernafas dengan cepat.
Si kecil juga sudah mulai suka bereksplorasi menggunakan mulutnya dengan menghisap apa saja yang bisa dan nyaman untuk dihisap. Ia mulai banyak bereksperimen dengan suaranya, serta jarak pandangnya pun bertambah hingga beberapa meter ke depan